Desember 26, 2012

Duri Sang Mawar

Serapuh kelopak sang mawar yang disapa badai, berselimutkan gontai...
Saat aku, berada di sini diterpa terluka oleh senja... (Saat Kau Menjadi Istriku Nanti by Sheila on 7)

Itulah sederet lirik lagu yang menurut saya pribadi, sangatlah konotatif, namun penuh makna. Mawar, siapa yang tak suka padanya? Cantik, anggun, namun juga rapuh.
Begitu pula wanita...  seringkali kecantikan rupa yang ia punya mampu menyilaukan setiap mata. Namun dibalik rupa yang elok yang memancarkan aura kelembutan itu, wanita tetaplah makhluk yang rapuh dan mempunyai kelemahan. Sensitif perasannya, egois cara berfikirnya, dan terkadang labil pula emosinya. Tapi sungguh, Tuhan Yang Maha Adil,  menganugerahkan pula kekuatan besar pada seorang wanita. Yakni kesabaran, ketabahan dan kesetiaan. Wanita punya itu semua untuk mengayomi orang-orang terdekatnya. Seperti seorang ibu yang memancarka aura keibuan luar biasa untuk melindungi anaknya. Subhanallah...

November 03, 2012

Touring Wonogiri: “Nampu Beach, Fantastico!!!”


Pukul 03.00 am, aku buka mataku yang masih terasa pelik. Kugerakkan langkah kakiku untuk segera mengambil air wudhu. Dingin yang kurasakan berhasil ter-kamuflase oleh sejuknya air wudhu. Subhanallah! Selang beberapa waktu, aku telah selesai menunaikan sholat Tahajjud. Hmmmm… kemudian aku melakukan persiapan beberapa barang yang akan kubawa berpetualang hari ini sembari menunggu waktu shubuh tiba. Aku sangat antusias mengemasi barang-barang. Sekitar pukul 04.05 am adzan shubuh pun berkumandang. 2 rakaat sholat fajar dan 2 rakaat shalat shubuh mengawali aktivitasku hari ini. Kemudian aku beranjak ke dapur untuk mencuci piring lalu menyapu teras. Hihihihi… (Nyregepi…!!!)

September 15, 2012

Korelasi Teknologi, Jejaring Sosial dan Dakwah

Sahabatku, inovasi teknologi dan digital memang memudahkan jalan dan cara kita mengarungi kehidupan, baik untuk tujuan dunia maupu akhirat kita. Demikian juga dengan maraknya jejaring sosial yang semakin hari semakin merajalela di kehidupan kita, seperti Facebook dan Twitter. Mungkin memang banyak sekali dampak negative dari situs-situs jejaring sosial tersebut, namun jika kita bisa berfikir lebih jauh ke depan… bukankah jejaring-jejaring sosial tersebut bisa menjadi media dakwah yang sangat efektif untuk kemashlahatan ummat???

Mention Aku di Twitter-mu!


Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh…

Guys… era Friendster mungkin sudah berakhir… Yupppzzzz, disaat belum begitu banyak kalangan msyarakat yang menjamah dunia Friendster, ia-nya harus segera tergeser oleh kehadiranan Facebook (FB). Hingga akhirnya FB menjadi momok jejaring sosial di internet yang kian mendunia. Hampir setiap lapisan masyarakat mempunyai akun di situs jejaring sosial tersebut. Saya yakin, pembaca pun juga pasti telah mempunyai sebuah akun di Faceboook. Bahkan mungkin dantara kita ada yang mempunyai akun lebih dari satu. Meski kita juga tau, belum tentu akun tersebut bisa dijamin kebenarannya. Bisa dikatakan tidak ada jaminan pengguna FB menggunakan identitas asli di dalam akun dan profil-nya. Terlepas dari kontroversi ke-objektivitas-an akun-nya, bagaimanapun juga fenomena jejaring sosial FB telah sedikit banyak berhasil menyita perhatian masyarakat. Keberadaan server situs jejaring sosial memang dinilai bisa memicu user yang lebih banyak untuk berkecimpung langsung di era teknologi seperti sekarang.

September 07, 2012

Risalah Hati seorang Ukhti


Ketika cinta tiada tutur kata datang tanpa salam sapa
Ia tiba-tiba hadir menyelinap membawakan sejuta pesona
Tiada berkutik saat aku hampir mendapatkannya…
Atau bahkan kehilangannya…
Ahh, cinta…
Menapa kau selalu menebarkan rasa gelisah diantara sekat ruang rindu?
Mengapa kau slallu bungkam saat ku tanya kenapa kau datang kepadaku?
Tuhan…
Apakah cinta ini karena-Mu?
Atau hanya angan kosong yang terjebak dan terjerat akar nafsu?
Semoga tidak…
Dan, Tuhan…
Selamatkanlah cintaku agar selalu tertuju kepada-Mu

Agustus 03, 2012

Degradasi Iman?


Secara harfiah, hakikat degradasi adalah sebuah penurunan derajat atau kedudukan. Sedangkan Iman adalah sebuah kepercayaan dalam hati yang kita aplikasikan kedalam lisan dan perbuatan. Dari definisi tersebut dapat dianalisa secara logis bahwa pada intinya, degradasi iman adalah penurunan derajat keimanan seseorang. Dari angle yang lainnya, khalayak muslim menyebut degradasi iman ini dengan istilah “futur”. Apapun istilahnya, intinya sama. Ada satu hal yang bisa dipetik dalam khasus ini. Siapapun juga bisa terkena syndrome futur…. Siapapun juga tak bisa terhindar dari intaian virus degradasi iman, meskipun dia seorang anak masjid atau seorang ulama sekalipun.
…. Attention! Iman is in high level… Iman is in low level… Iman is in high level… Iman is in low level….
Begitu seterusnya.

Juni 01, 2012

Apologizing...

Beberapa hari yang lalu banyak protes dan todongan pertanyaan dari teman-teman kepadaku. Seperti ada hal sensasional yang sedang terjadi. Sebenarnya bukan karena masalah apa-apa. Penyebabnya, teman-teman heran dan agak cemas terhadapku karena tiba-tiba saja aku mengirim sms kepada mereka untuk meminta maaf atas segala kesalahanku selama ini.

"Assalamu'alaikum, Teman2ku... I'm perfectly imperfect. Aku sadar, begitu banyak khilaf dan salah yang kuperbuat pd kalian. Maafin aku ya???"

Mei 22, 2012

Kobaran Hati


Kilauan cahaya
Membersitkan sejuta sinar  terurai yang kerap membutakan mata, memekakkan telinga
Namun terkadang ia bermetamorfosa menjadi sebuah zamrut penuh pesona
Tampil tanpa tabir di hadapan dunia
Biarkan hidup menerbitkan makna
Biarkan rasa mencerminkan gelora jiwa
Sepanas bara saat berkobar menjelma menjadi api
Segiras semangat diri merajut kobaran hati
***
“Kak Rasti berangkat aja duluan! Nanti biar Restu aja yang nganter dagangan ke rumah bang Juki.”
Wajah Rasti terlihat cerah seketika. Dia tersenyum menatap Restu. Tak disangka olehnya, adik satu-satunyaitu  akan menawarinya bantuan.

Mei 15, 2012

Dunia Dania: Episode 1

Episode 1: Dania si Rocker (Suka Pake Rok!)

Prolog:
Namaku Dania. Aku seperti gadis biasa yang lain, yang menjalani drama dunia dg penuh harapan dan impian. Aku… Dania…. yang ingin menemukan cita dan cinta dibalik kemilauan dunia fana… cita abadi dan cinta yang haqiqi dari Sang Maha Cinta… Rabb semesta alam, Allah Azza Wa Jalla...
***
Dania adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas swasta berbasis Islam di kotanya. Namun, ia merasa bahwa pengetahuannya tentang syari'at agama masih sangat kurang. Hal itulah yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berusaha berbenah diri baik secara batiniah maupun lahiriah. Ia ingin mencoba perlahan untuk menjadi sesorang yang lebih baik, tentu saja atas izin Allah, Rabb-nya yang paling tahu isi hatinya, lebih dari dirinya sediri.

Mei 13, 2012

Dunia Dania


Title                  : Dunia Dania
Writer               : Wuri Prasasti
Cover Designer : Wuri Prasasti

Namaku Dania. Aku seperti gadis biasa yang lain, yang menjalani drama dunia dg penuh harapan dan impian. Aku… Dania…. yang ingin menemukan cita dan cinta dibalik kemilauan dunia fana… cita abadi dan cinta yang haqiqi dari Sang Maha Cinta… Rabb semesta alam, Allah Azza Wa Jalla...

Mei 04, 2012

Dekadensi Peradaban

Sudah tak bisa kita pungkiri lagi tentang sebuah kenyataan bahwa bahwa bangsa tercinta kita, Indonesia telah mengalami dekadensi peradaban. Degradasi moral yang melanda cendekiawan muda dan generasi penerus bangsa tak ubahnya seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja jika tak ada pencegahan atau penyelesaian masalah ini. Merosotnya nilai luhur bangsa dan lunturnya budaya ketimuran Indonesia tak lain dan tak bukan disebabkan oleh distorsi akhlak yang sudah lazim terjadi di setiap pelosok daerah. Tak hanya di kota-kota besar, akhlak manusia Indonesia pun sudah tercemar hingga ke titik-tik pedesaan terpencil. Terlalu banyak kriminalisme, fulgarisme, dan sekularisme yang meracuni bahkan membobrokkan moral para pemuda bangsa kita hingga ke akal dan seluruh tubuh mereka. Sungguh sangat ironis. Disaat masalah yang melanda bangsa ini semakin banyak, kita justru kehilangan figur-figur yang bisa dijadikan panutan untuk mereparasi akhlak dan meng-upgrade kualitas ummat. Jika tidak ada generasi pembaharu yang berakhlak mulia, tawadu' dan tahu akan syari'at, bagaimana dekadensi peradaban bangsa ini bisa terselamatkan??? Astaghfirullah... Semoga Allah melindungi kita dan senantiasa membimbing kita ke jalan yang benar, dalam kenikmatan iman dan ketaqwaan. Aamiin...



 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)

Maret 24, 2012

Maafkan Aku...

Sungguh kepingan iman ini masih terasa nikmatnya,,, pasti akan terasa lebih menenteramkan lagi jika iman ini semakin dalam, dalam dan dalam... Maafkan aku yang dhoif ini, Ya Rabb...
Betapa terkadang aku ingin seperti mereka... mendatangi majlis ilmu setiap hari di rumah-MU... Tp mengapa aku hanya bisa memperdalam ilmu-ku di balik layar monitor,,, berselancar internet??? Mudahkan jalanku ya Rabb,,, agar aku bisa belajar lagi tentang dien-mu yang lurus dan Engkau ridhoi ini secara live dan istiqomah.
Rabbi... Engkau tahu aku dan siapa diriku. Engkau yang mengetahui isi hatiku lebih dari diriku sendiri. Jauhkanlah dan lindungilah diriku dari niat jahat yang sudah kuketahui maupun yang belum kuketahui... yang sudah kulakukan maupun yang belum kulakukan... Luruskanlah niat hamba dalam amal dan ibadah hanya untuk ridho-Mu saja, bukan yang lain. Ya Allah, muliakanlah akhlaqku agar aku bisa memuliakan agama-Mu... dan jauhkanlah aku dari sifat dan sikap mazmumah. Aamiin...
Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...

Maret 22, 2012

Puisi Hati

Berikut ini adalah sebuah puisi ungkapan hati yang mungkin sedang dirasakan oleh sebagian akhwat. Puisi ini tidak diketahui pengarangnya, namun telah dupublikasikan di Fan Page Halal-kan Aku Ayah di Face Book. 

Maret 15, 2012

Kanak-kanak, bukan Kekanak-kanakan.

Masa Kanak-kanak...
Ya! Semua manusia dewasa pasti pernah mengalaminya. Masa kanak-kanak adalah masa yang indah... dimana kita bisa bermimpi untuk menjadi apapun dan menjadi siapapun. Sebuah masa yang penuh dengan fantasi dan imajinasi. Dan subjek dari masa kanak-kanak adalah anak-anak itu sendiri. Anak-anak yang manis dan lucu... kreatif, juga inovatif dalam berfikir. Mereka mempunyai mimpi dan potensi! Mereka ingin menjadi diri mereka sendiri dalam permainan yang mereka lakukan. Mereka ingin menjadi aktor hebat dalam drama yang mereka ciptakan. Namun kenapa banyak manusia dewasa yang mengacuhkan fitrah seorang anak-anak??? Sebagian orang dewasa menganggap bahwa bermain itu tidak terlalu penting, yang penting adalah belajar. Mereka menyuruh anak-anak untuk berhenti bersikap kekanak-kanakkan dan harus berlatih bersikap dewasa. Hey, plizzz dehhh! Anak-anak itu juga manusia kali! Mereka berhak memerankan fitrah mereka! Ada juga oknum-oknum yang tega merenggut kebahagiaan dan mimpinya, dengan menculik dan menganiaya mereka. Ada juga yang tega menzalimi mereka dengan meng-konversi mereka untuk menjadi seorang peminta-minta, bahkan pencopet. Betapa banyak praktek-prektek kejahatan yang marak terjadi di era sekarang ini yang merugikan masa kecil mereka. Na'udzubillah... Plizzz,,, jangan ganggu mereka! Biarkan mereka merajut mimpi dan merangkai hayal! Karena itu adalah fitrah!

Sungguh hal ini menjadi sebuah ironi. Disaat anak-anak seharusnya tetap berada di dalam masa kanak-kanak mereka, banyak orang dewasa yang bertingkah laku kekanak-kanakan. Banyak orang dewasa yang bermain-main dengan harta orang lain, hak orang lain, dan memanipulasi sistem masyarakat yang notabenenya menjadi dasar kelangsungan kesejahteraan dalam masyarakat. Dan pada akhirnya, pasti juga akan merugikan masyarakat. Sudah terlalu banyak bukti konkrit yang membuktikan persepsi itu, lebih-lebih dewasa ini. Banyak elit politik yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan diatas kepentingan rakyat, banyak pemimpin yang sudah "ora nggagas" terhadap kebutuhan ummat, dan banyak koruptor yang merajalela menjilati uang rakyat. Hey! Stop! Klo seperti ini, siapa yang kekanak-kanakan??? Sekali lagi, anak-anak tetaplah anak-anak. Biarkan mereka menikmati masanya dan menjadi dirinya!


Maret 09, 2012

Sebuah Pengakuan: I'm Perfectly Imperfect

Ya Rabbi,,, inilah diriku dengan semua kekuranganku.... inilah diriku dengan segala kelemahanku... dan inilah diriku dengan segenap ketidaksempurnaanku. Maafkanlah aku yang sombong dan angkuh ini, ya Allah.  Sungguh aku tak pantas bersikap demikian karena aku hanya hamba-Mu yang hina. Maafkan aku yang terlalu naif ini... yang seakan-akan merasa mempunyai segalanya, padahal tidak satu pun di dunia ini yang milikku... karena segala sesuatu ini adalah kepunyaan-Mu, ya Malik.Terlalu banya dosa yang menggunung dan salah yang seluas samudera yang telah aku perbuat. Namun, aku tahu pasti bahwa nikmat dan karunia-Mu seluas jagad raya.
Ya Allah ya Rabbi, yang Mengetahui Isi Hati... Tak ada satu-pun yang dapat aku sembunyikan dari-Mu atas apa yang ada di dalam hatiku. Maka terangilah hatiku dengan cahaya-Mu... bimbinglah aku agar senantiasa berjalan di atas jalan-Mu... Dekatkanlah aku dengan Cinta-Mu... jangan biarkan aku jauh dari-Mu, setelah aku dekat dengan-Mu... Jangan biarkan hatiku ini ternoda dan tersesat. Namun jika hatiku ini harus tersesat, aku memohon pada-Mu... sesatkanlah hati-ku pada Cinta-Mu... sehingga hanya ada Engkau yang ada di hatiku, Ya Allah...

Ya Allah, inilah aku yang sangatlah tidak sempurna...

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

"Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ala thoatik" 
[Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!]

Maret 01, 2012

Mbolang in Solo City


Hari ini adalah Selasa, 14 Februari 2012. Pagi-pagi sekali aku bersiap diri untuk pergi ke Solo. Excited sekali yang kurasa awal hari ini, karena rencananya aku akan pergi mbolang sama Novi, temenku. Meskipun rasanya badanku sedikit ga fit, aku tetap nekad mbolang. Tahu ga? Mataku merah-merah…. Sepertinya mau belekan! Hahahaha…. Tapi yo wis lah…. Asyikin aja! Hahaha…
Menurut planning yang sudah kutetapkan sama Novi sebelumnya, hari ini kami akan backpacker-an keliling kota Solo naik bus Solo Batik Trans. Bagaimana pun juga aku kan pengen ngerasain yang namanya “naik Solo Batik Trans”. Rugi banget lah, klo ga pernah naik bus itu setidaknya sekali seumur hidup. Karena notabenenya aku juga warga Karesidenan Solo, kebangetan banget kalo ga pernah naik bus kebanggaan kota Solo. Itung-itung cari pengalaman laaahhh…  Hohohoho… Selain itu juga ga rugi kok, memaksimalkan fasilitas dari pemkot Solo. Pokoknya Saludos deh buat Pak Joko Wi, Wali Kota Solo.
Well, sekitar pukul 10.30 aku dan Novi langsung capcuss… (berangkat mbolang, maksudnya… hahaha). Tapi ada yang sedikit aneh dari kami. Bilangnya sih mau “backpacker-an”, tapi kok kami ga pake tas gendong. Tapi malah pake tas “cangklong” kaya’ ibu-ibu mau arisan. Hehehe. Ehhhh,,,, kok jadi ngelantur gini ceritanya. Oke, sekarang kembali ke topik…

Februari 21, 2012

Disaat Cinta Berimbas pada Disfungsi Syari'at

Sahabatku, kali ini saya menemukan inspirasi yang sedikit berbeda untuk tulisan saya. Saya ingin menyuratkan  sebuah kisah non fiksi, yang  telah terjadi dalam realita dan benar-benar dialami oleh seseorang. Namun kisah berikut sedikit dimodifikasi dalam penyampaiannya dengan alasan untuk menjaga kerahasiaan identitas narasumber.

Ada seorang gadis, anggap saja namanya Kanaya. Kanaya adalah seorang gadis yang medioker, biasa-biasa saja dan bukan seseorang yang istimewa. Dia bersekolah di salah satu SMA di kotanya. Naya, begitu teman-temannya sering memanggilnya, adalah seorang yang dikenal cerewet, ceria, jaim, supel, emosional, dan childish. Dia suka sekali berteman, Di sekolahnya, teman-teman Naya berasal dari kepribadian yang heterogen. Ada yang pemalas, urakan, slengekan, manja dan kemayu. Namun, beberapa temannya juga ada yang kalem dan agamis. Meskipun Naya tak bisa menjadi se-perfect orang lain, dia tak pernah merasa canggung dengan dirinya sendiri. Baginya, bersifat apa adanya dengan segala kekurangan yang ia miliki tanpa menyembunyikannya itu lebih manusiawi dan netral. Sebisa mungkin, ia menghindari menjadi seorang yang sok naif berlaga' kalem padahal dia sangat urakan. Naya tahu betul bahwa Tuhan menciptakan dan menghiasi kepribadian manusia dengan karakter yang berbeda. Bukankah keindahan akan lebih terasa dengan adanya kombinasi dan kolaborasi perbedaan? Hal iu juga yang menjadi paradigma-nya dalam menatap masalah diferensiasi karakter dalam persahabatan. Pelangi terlihat sangat cantik karena warna-nya yang mejikuhibiniu. Coba bayangkan kalau warna pelangi cuma merah saja, atau hijau saja? Bakalan aneh dan gak keren lagi daaahhh...! Lagi pula disebut pelangi karena warnanya yang bermacam-macam. Kalau cuma satu warna mah, bukan pelangi lagi namanya! Ya ga, sob? Oleh sebab itulah dia ingin menjadi dirinya sendiri, dan membiarkan teman-temannya menjadi diri mereka.
Di kehidupan Naya, ia mempunyai seorang sahabat yang sangat dekat dengan dirinya dari berbagai sudut kehidupan. Mulai dari teman sekolah, teman sekelas, teman ngobrol, tetangga, de el el. Namanya Tina. Seperti yang Kanaya bilang, "Hidup akan terasa lebih berarti dan bermakna karena adanya perbedaan, bro...!". Sahabatnya itu juga memiliki karakter yang sangat bertolak belakang dengan dirinya. Tina adalah gadis lugu, patuh, pintar, kalem, agamis, anak ROHIS (Kerohanian Islam) lagi! Banyak sekali sisi-sisi kehidupan Kanaya yang membutuhkan pemikiran-pemikiran yang tidak ada dalam karakter kepribadiannya, namun akhirnya bisa dilengkapi oleh karakter kepribadian Tina. Dan juga sebaliknya.

Gimana? Masih mau lanjut ceritanya? Yuuuukkk....!

Februari 08, 2012

MENIKAH

 Menyempurnakan Separuh Agama
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,  ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)